CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
"Whosoever treads a path seeking knowledge on it, Allah will make easy for him a path to paradise".[ Muslim:6853]...~Rabbi Zidni Ilmaan~..~Amiiin~

Friday, 3 June 2011

ZAHIDAH SUFFIYAH RABIATUL ADAWIYYAH~CINTA RATU SUFI (2)


sejarah melakar kisah
tentang hebat cinta seorang zahidah
menolak segala cinta duniawi
hidup menyendiri
dewasa dalam tapaan
miskin tidak merempat

agung cintanya si sufiyyah
pelamin duniawi  tidak mahu dilihat
kesedihan akan bertamu di hati,
yang akan menghijab cintanya kepada Sang Kekasih
untuk pertemuan abadi.
~Ummu Irfani~
       Saya sangat teruja membaca biografi Perawan Suci Dari Basrah.Bahkan kepopularannya tidak pernah ditelan zaman.Pada zaman mutakhir ini bisakah kita ketemu seorang perawan pencinta llahi sepertinya lagi?
       Cinta yang tumbuh kerana cerahnya mata batin dalam melihat kemakhlukan diri, serta kesadaran akan kasih sayang Allah yang selalu dirasakan tak pernah berhenti membelai dirinya. Begitu dalam cinta tersebut sehingga kadang merasa mampu bersatu dengan Tuhan. Rabi’ah sendiri menolak lamaran karena tidak mau membagi cintanya kepada selain Allah, sehingga dia disebut Perawan Suci dari Basrah.
       Nama lengkap Rabi’ah adalah Rabi’ah bin Ismail al-Adawiyah al-Bashriyah al-Qaisiyah. Ia diperkirakan lahir pada tahun 95 H / 713 M atau 99 H / 717 M di suatu perkampungan dekat kota Basrah (Irak) dan wafat di kota itu pada tahun 185 H / 801 M. ia dilahirkan sebagai putri keempat dari keluarga yang sangat miskin. Itulah sebabnya orang tuanya menamakan Rabi’ah. Kedua orang tuanya meninggal ketika ia masih kecil. Konon pada saat terjadinya bencana perang di Basrah, ia dilarikan penjahat dan dijual kepada keluarga Atik dari suku Qais Banu Adwah. Dari sini ia dikenal dengan al-Qaisiyah atau al-Adawiyah. Pada keluarga ini ia bekerja keras, namun kemudian ia dibebaskan karena tuannya melihat cahaya yang memancar di atas kepala Rabi’ah dan menerangi seluruh ruangan rumah pada saat ia sedang beribadah.Setelah dimerdekakan tuannya, Rabi’ah hidup menyendiri menjalani kehidupan sebagaizahidah dan sufiah. Ia menjalani sisa hidupnya hanya dengan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sebagai kekasihnya. (Petikan dari Perawan Suci dari Basrah)

   

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...